Judul Buku: Bumi Jihad Palestina
Penulis: Ika Nurmaya, Niswahikmah, Hida Aiyra, Winda Soekamto, Muthomimah, Mega Anindyawati, Dian Pradita, Tyas W.
Jenis Buku: Fiksi Kumpulan Cerpen
Penerbit: JWriting Soul Publishing
Tebal: vi + 77 halaman
Tahun Terbit: September 2022
SBN: 571-050-922-002-5
Pengulas: Riski Diannita, Koordinator Divisi Karya FLP Mojokerto
Sejak 7 Oktober 2023, atensi kita makin fokus kepada Palestina. Pada penghujung tahun 2023, saya mengetahui promosi buku antologi cerpen ini di akun medsos JWriting Soul Publishing. Tanpa berpikir panjang, saya segera memesan satu eksemplar buku yang ternyata telah terbit semenjak 2022 lalu.
Buku berjudul Bumi Jihad Palestina merupakan karya anggota FLP Sidoarjo. Di dalamnya, terdapat delapan judul cerpen yang istimewa. Setiap cerpen mempunyai daya tarik tersendiri. Walaupun cukup tipis, isinya sangat menggugah jiwa dan layak dibaca bagi kita yang menaruh perhatian kepada Palestina.
Salah satu cerpen yang dijadikan judul buku, yaitu "Bumi Jihad Palestina" karya Hida Aiyra. Yang unik dari cerpen ini adalah berupa song fiction atau cerita fiksi yang dibuat berdasarkan lirik sebuah lagu. Lebih tepatnya, yaitu lirik nasyid berjudul "Merah Saga" milik Shoutul Harokah. Cerpen ini juga diangkat dari kisah nyata Razan al-Najjar, seorang perawat Palestina yang menjadi korban kekejaman tentara Israel.
Cerpen yang juga disebutkan cuplikannya di blurb buku adalah "Dia Berbisik dalam Kesunyian" oleh Ika Nurmaya. Cerpen ini berada di urutan pertama atau halaman satu di buku. Tidak kalah menyentuh hati, cerpen ini mengisahkan tokoh seorang gadis kecil bisu dan tuli. Ia bernama Manwar Burqan yang terluka saat menghadiri perayaan Isra Mikraj di Masjidil Aqsa.
Cerpen berikutnya di blurb buku, yaitu "Rudal Al-Anfal" karya Niswahikmah. Cerpen di urutan kedua ini berkisah tentang Shabira, perempuan muda yang dijebloskan ke penjara Israel. Ia seorang penghafal Al-Qur'an. Israel memenjarakannya hanya karena melempar petasan kecil demi membela tanah air dan saudaranya yang dilindas oleh truk buldoser penjajah itu.
Beberapa cerpen lainnya mengangkat kisah yang lebih romantis perihal hubungan dua insan, seperti "Dari St. Augustine ke Sebuah Tempat yang Luluh Lantak" oleh Winda Soekamto. Hans dan Kila berencana untuk menikah, tetapi harus tertunda karena Hans berangkat menjadi relawan medis di Gaza. Apalagi mereka berdua memeluk agama yang berbeda.
Hampir sama dengan cerpen selanjutnya berjudul "Cinta di Bumi Palestina" karya Muthomimah. Kali ini bercerita mengenai Ilham, relawan dan mahasiswa asal Indonesia di Gaza, yang jatuh cinta kepada Aleena, gadis Palestina. Aleena seorang dokter yang mengabdikan diri untuk merawat warga Palestina yang sakit atau membutuhkan bantuan kesehatan.
Cerpen "Hafiz Kecil" oleh Mega Anindyawati mengingatkan kita tentang tangguhnya anak-anak Palestina yang menjadi penghafal Al-Qur'an sejak kecil. Tokohnya bernama Omar, bocah berusia TK, yang giat menghafal Al-Qur'an dan Dimas Satya, jurnalis asal Indonesia di Gaza. Kita banyak belajar dan mengambil hikmah dari anak-anak Palestina. Mereka para syuhada sejati yang membuktikan kekuatan iman dan takwa kepada Allah Swt.
Cerpen-cerpen lainnya pun membuat pembaca seolah menjelajahi Negeri Para Nabi secara imajinatif. Nama-nama kota atau daerah di Palestina jadi makin akrab dengan kehidupan kita. Ada cerpen "Sepotong Kenangan di Gaza" karya Dian Pradita dan "Rindu dari Rafah" oleh Tyas W. Semua cerpen di buku ini adalah wujud mengabadikan cinta kepada Palestina melalui karya sastra.
Buku kumpulan cerpen Bumi Jihad Palestina menjadi pengingat agar kita senantiasa berjuang sebisa mungkin dan mendoakan yang terbaik untuk Palestina. Tidak hanya pada momen tertentu ketika Palestina viral di medsos. Sampai kapan pun, kita harus terus menyatakan dukungan kepada Palestina hingga dapat merdeka sepenuhnya.
"Menyinggung perihal berjuang, semua orang punya jalan hidup dan jalan jihadnya sendiri-sendiri. Tidak harus memaksakan diri untuk jadi dokter agar bisa menolong orang, sebab nelayan yang mencari ikan di lautan juga menolong banyak orang untuk memenuhi kebutuhan pangan. Penulis juga bisa menyebarkan kebaikan-kebaikan melalui tulisan. Segala jenis pekerjaan halal yang diniatkan sebagai ibadah akan menjadi ladang pahala. Tinggal nikmati dan jalani dengan senantiasa memelihara ikhlas dalam hati dan jangan lupa menuang cinta agar keberkahan selalu ada di dalamnya." (Bumi Jihad Palestina halaman 31)
Mojokerto, 27 Januari 2024

0 Komentar