Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Menjelajahi Keindahan Ningxia Melalui Novel Asma Nadia

 


Judul: Lost In Ningxia (Assalamu’alaikum Beijing 2)
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: Republika
Tahun Terbit: 2023
Tebal: 338 hal
ISBN: 978-623-279-199-2 
Pengulas: Anik Cha, Bendahara FLP Mojokerto 

Novel ini menceritakan seorang gadis bernama Rani Angelina yang bekerja sebagai pemeran pengganti dalam industri film. Rani memiliki kekasih yang sedang kuliah di Ningxia, Negeri Tirai Bambu. Rani sering mengirimkan uang untuk biaya Arief, kekasihnya, di Negeri Tirai Bambu. Demi cintanya kepada Arief, Rani memutuskan menjadi mualaf. Rani yang mempunyai nama hijrah Aisha, kemudian pergi ke Ningxia untuk memberi kejutan kepada Arief.

Di Ningxia, Rani alias Aisha kesulitan menemukan apartemen Arief. Dia tidak menelepon Arief karena ingin memberi kejutan. Hingga malam datang, Aisha belum menemukan tempat tinggal Arief. Aisha beristirahat dan mengisi perut di kedai bakmi milik seorang muslim yang ternyata bisa berbahasa Indonesia. Aisha juga meminta tolong kepada Evy, sahabatnya di Jakarta, untuk menanyakan alamat lengkap Arief. 

Berbekal alamat yang diberikan Evy, Aisha mencari alamat Arief dengan petunjuk dari pemilik kedai bakmi. Tiba di apartemen Arief, Rani mendapatkan sambutan di luar dugaan. Seorang wanita muda membukakan pintu. Tak lama kemudian, Arief muncul dengan hanya memakai handuk. Tanpa mengatakan apa pun, Aisha pergi dari apartemen Arief membawa perasaan kecewa dan marah. Dalam kegalauan, tak sadar Aisha sudah berjalan jauh dan kembali ke kedai bakmi. 

Pemilik kedai bakmi, Baba Rahman dan keluarganya menerima Aisha dengan tangan terbuka. Baba Rahman memiliki seorang anak laki-laki bernama Mo atau Mohammad dan seorang anak perempuan bernama Saabira. Untuk sementara waktu, Aisha tinggal dengan keluarga Baba Rahman karena paspor Aisha hilang sehingga tidak bisa pulang ke Indonesia. Mo membantu Aisha mengurus paspor. Selama tinggal bersama keluarga Mo, Aisha mendapatkan banyak pelajaran berharga. Aisha juga diajak untuk mengunjungi beberapa tempat di sana, termasuk Beijing dan ‘pacar-pacar manis Mo’. 

Novel ini dikemas dengan gaya remaja dan bahasa yang ringan sehingga pembaca tidak bosan. Banyak pesan moral yang didapat pembaca setelah membaca novel ini. Selain pelajaran atau pesan moral, pembaca juga diajak untuk menjelajahi keindahan Ningxia dan kota-kota lain beserta kearifan lokalnya. Nilai-nilai keislaman tentu saja tetap menjadi landasan dalam ceritanya. 

Cerita ini masih menggantung ending-nya. Apakah Aisha akan menerima segala penjelasan Arief ataukah akan ada kisah lain dengan Mo? Apakah Aisha akan kembali ke Indonesia atau menetap di Ningxia? Mungkin penulis novel ini, yaitu Asma Nadia sengaja membuat ending seperti itu karena sudah merencanakan kelanjutan dari novel tersebut. 


Posting Komentar

0 Komentar