Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Puisi-Puisi Riski Diannita



MOJOKERTO 

Majapahit leluhur tanahku terpendam dalam buku sejarah 

Onde-onde santapanku manjakan lidah 

Jembatan Gajah Mada berdiri tegak seolah Sungai Brantas terbelah 

Ode bagi Bung Karno sempat singgah mengenyam bangku sekolah 

Kusbini, Sang Komposer pencipta lagu Bagimu Negeri, putra asli daerah 

Epigram terbungkam dari kitab kuno serta legenda Sumpah Palapa 

Realitas nusantara melupakan Mojokerto dari ingar bingar nama Indonesia 

Terminal Kertajaya saksi bisu mereka meninggalkanku, angkat kaki mengejar impian ke metropolitan 

Oh, Tuhan ... kuatkan tekadku di kota kecil, di desa terpencil—membangun peradaban 

15 Februari 2021 



Pandemi  

2019 hampir tutup usia 

Akhir tahun jadi awal mula 

Muncul serangan makhluk tak kasat mata 

Wabah tersebar lewat percikan 

Manusia kalang kabut kerepotan 


Cegah! Cuci tangan dari lumuran dosa 

Jauhi! Jaga jarak tanpa sentuhan hina 

Tutuplah! Pasang masker lisan terjaga 

Berita pun enggan bicara kebenaran 

Tanpa gejala merajalela jutaan korban 


2020 berjalan di kegelapan 

Nikmat sehat tergerus godaan 

Napas sesak hirup maksiat 

Sakit sukma tiada obat 

Ajal menjemput lupa bertobat 


Teguran keras menggema dari Sang Maha 

Masihkah insan tuli? 

Masihkah buta? 

Virus bertebaran di muka bumi 

Tancapkan teror ngeri di dada 


Pandemi mengubah wajah dunia 

Kenormalan baru sebagai sahabat 

Pejuang jiwa berpakaian hazmat 

Lindungi raga sekaligus saling berbagi 

Dalam jaringan tetap silaturahmi 


2021 jangan tersesat! 

Selamatkan umat hingga akhirat 

Mojokerto, 21 Februari 2021 

Mahabenar Warganet dengan Segala Komentarnya 

Dalam jaringan, mulai beraksi 


Jemari tergelitik mengetik 

Di layar balok pipih canggih 

Dunia maya teramat cantik 

Jiwa tergoda, terhasut berselisih 


Ratusan kiriman berseliweran 

Ribuan tanda suka bertebaran 

Potret pamerkan topeng kepalsuan 

Sensasi sandiwara rebut kepopuleran 


Para penikmat kolom sempit lupa waktu 

Berpendapat, berdebat tanpa manfaat 

Pro kontra melebar, menggelinding seru 

Balas-membalas tak berujung tamat 


Bahasa terbiasa kurang ajar 

Kebobrokan menyamar wajar 

Entahlah … mana benar, mana salah 

Jagat tertutup fitnah 


Itulah wajah warganet: kita 

Mojokerto, 1 Maret 2021 


Bidadari Fana

Helai rambut berkibar 

dibelai lembut sang bayu 

Kain tipis tersingkap tanpa sadar 

lupakan tabir nan ayu 


Perintah Maha Pencipta terabai 

demi pujian dusta manusia 

Akankah terlena nafsu dunia 

jatah usia terbengkalai 


Ingat, alam keabadian menanti 

ke mana jiwa kembali 

Jangan tersesat rayuan nista 

sejatinya berlian surga 

Mojokerto, 2 Agustus 2022 


*Puisi-puisi Riski Diannita, Koordinator Divisi Karya FLP Mojokerto ini pernah dimuat di media cetak dan daring, yaitu surat kabar Radar Mojokerto dan majalah digital Elipsis.   


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Memotret realita kehidupan dalam puisi, asyik untuk dicermati dan dinikmati. kereen mbak.

    BalasHapus