Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Kisah Penindasan Pribumi dalam Novel Terbaru Tere Liye

 


Judul: Teruslah Bodoh Jangan Pintar

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabak Grib

Tahun Terbit: 2024

Tebal: 371 Halaman

ISBN: 9786-23888-2205

Pengulas: Fariz, Tim Divisi Kaderisasi FLP Mojokerto 


Novel ini pernah viral pada saat Idulfitri tahun ini. Novel ini menggambarkan bagaimana seorang pengusaha yang dekat dengan penguasa sehingga mendapat banyak sekali kemudahan dalam menjalankan bisnis-bisnisnya. Aksi mereka seperti menindas, mengancam, bahkan menggusur warga pribumi untuk mengambil mineral yang terkandung di dalam tanah yang menjadi tempat tinggal warga asli di sana. 

Melalui novel ini, kita sadar bahwa kekayaan alam yang dikeruk atas nama rakyat hanyalah ucapan semata, sekaligus buat membodohi orang pribumi. Padahal, itu semua demi kepentingan mereka sendiri.

Melalui novel ini, kita jadi tahu kalau di belahan negeri yang lain banyak orang yang tertindas. Hidupnya terancam, bahkan banyak yang meninggal, tetapi tidak disiarkan oleh media. Jadi, penderitaan warga pribumi ini benar-benar tidak diketahui oleh pihak mana pun. 

Melalui novel ini, kita jadi semakin melek bahwa semua pejabat institusi, bahkan yang kelihatan adil dan agung serta melindungi, ternyata bisa dibeli dengan uang tanpa kesulitan yang berarti. Lalu, mereka bisa berpesta pora, tanpa rasa bersalah sama sekali. 

Mungkin, kisah yang ada di novel ini adalah kebetulan yang terjadi di hidup kita atau setidaknya mirip-miriplah. Namun, penulis mengatakan ini kisah fiktif. 

Novel ini menceritakan sebuah lembaga LSM yang memperhatikan lingkungan hidup. LSM ini sedang mencari keadilan di meja hijau untuk orang-orang yang tertindas dan kehilangan tempat tinggalnya atau kehilangan sanak keluarga, bahkan sahabatnya. 

LSM lingkungan hidup ini berhadapan langsung dengan si pemilik tambang. Bahkan, si pemilik tambang menyewa pengacara terbaik, kondang, dan terkenal reputasinya. Si pengacara selalu memenangkan semua kasus yang ditanganinya dengan sempurna. 

Sudah tentu bayaran si pengacara fantastis. Si pengacara tahu betul dan teliti untuk melihat celah serta kesempatan untuk menjatuhkan atau mengalahkan lawan debatnya di pengadilan. 

Ketika membaca sepak terjang tentang pengacara ini, kita jadi paham seperti apa kerja seorang pengacara. Tidak peduli benar atau salah, pengacara membela klien yang sudah membayar mahal dirinya untuk memenangkan suatu kasus.

Dari pengacara ini juga, kita jadi ingat seorang pengacara di suatu negeri. Dia amat terkenal. Kisah pengacara di novel ini mungkin mirip sifatnya dengan pengacara yang terkenal di negeri antah-berantah itu. 

Dari novel ini juga, kita menyadari bahwa sekuat apa pun yang dilakukan oleh orang jujur dan amanah dalam membela kebenaran dan menemukan keadilan, pada akhirnya akan kalah dengan para penjahat berkuasa dan kuat secara keuangan. 

Namun, Tuhan tidak tidur. Tuhan punya cara tidak terduga untuk membuat para penjahat ini lenyap dari muka bumi. Cara yang tidak pernah mereka sadari sebelumnya, yang membuat saya lega sekali membaca ending dari novel ini. 

Ketika membaca novel ini, apakah sudut pandang Anda tentang hidup di suatu negeri akan berubah? Atau, tetap naif dengan mengeluarkan dalih-dalih tertentu (baca: pembenaran)? 

Ini tentang hidup Anda sekalian. Yang terjadi di dalam novel ini, bisa saja terjadi di kehidupan Anda sekalian. Tanpa disadari sekalipun. Jadi, kalau Anda sekalian tetap memilih untuk tetap naif, maka kehancuran menanti Anda suatu hari nanti. 

Tidak perlu berdebat. Rasakan sendiri di hidup Anda sekalian. Buktikan sendiri. 

Novel ini lebih enak kalau dibahas bersama secara tatap muka dengan orang yang paham dan bisa berpikir jernih. Kenapa alasannya? Bisa disimpulkan di benak Anda masing-masing.


Posting Komentar

0 Komentar