Judul: Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
Penulis: Ester Lianawati
Jenis Buku: Motivasi (Psikologi)
Penerbit: EA Books Yogyakarta
Tebal: 273 Halaman
Tahun Terbit: 2020
ISBN: 978-623-94979-0-3
Pengulas: Intan, Anggota FLP Mojokerto
Sebagian besar perempuan tidak pernah dididik untuk mengambil keputusan. Mayoritas perempuan tidak diizinkan untuk bertanya kepada diri tentang apa yang sebenarnya ia inginkan.
Apalagi bila kita berada di tengah masyarakat yang masih menganut budaya patriarki, sehingga menjadi berbeda dengan pilihan-pilihan hidup kita bisa menjadi sebuah aib.
Padahal, perempuan dan laki-laki sebenarnya sama-sama lahir dalam kondisi yang tidak berdaya. Setiap individu, terlepas dari jenis kelaminnya, akan berusaha mengatasi ketidakberdayaannya ini. Namun, bedanya pada perempuan, masyarakat patriarkat tidak memberikan dukungan, melainkan semakin membuat perempuan tidak berdaya dengan praktik-praktik yang diskriminatif dan merendahkan (halaman 126).
Menurut Ester, sejalan dengan penuturan Clarissa, ada kesamaan antara perempuan dengan serigala betina. Ester melihat keduanya sama-sama memiliki indra yang tajam, intuisi kuat, kepedulian terhadap sesama, keberanian, kemampuan beradaptasi dalam berbagai situasi dan kondisi, serta kekuatan dan daya tahan. Sayangnya, naluri dari serigala itu selama ini ditekan oleh nilai dan sistem yang ada di masyarakat. Sekian lama budaya patriarki berupaya menjinakkan perempuan. Perempuan hidup dalam ketakutan untuk bertindak dan mengambil keputusan (halaman 115).
Oleh karena itu, tidak jarang perempuan kehilangan kemampuan untuk mendengarkan suara hati mereka karena tidak pernah diberi kesempatan untuk menelisik ke dalam diri.
Bagaimana rasanya menyelidiki jiwa sendiri?
Mungkin inilah buku yang tepat untuk menjawab pertanyaan itu. Buku ini menjelaskan bahwa menyelidiki diri sendiri bukanlah proses yang nyaman. Menyelidiki diri membuka kelemahan-kelemahan kita, memunculkannya ke permukaan.
Kita diajak untuk kembali menghadapi luka yang pernah kita alami, yang coba kita sembunyikan. Kita tutupi luka dengan plester agar tidak terlihat, padahal plester itu sama sekali tidak menyembuhkan.
Namun, percayalah, hanya penyelidikan diri yang mampu mengantarkan kita menuju kebebasan dan penerimaan.
Buku ini adalah perpaduan dari teori psikologi dan feminisme dengan hasil penyelidikan diri dari mereka yang telah memercayakan kisah hidupnya kepada penulis. Dari sini, kita disadarkan tentang perlunya menghadirkan sosok serigala betina dalam diri agar kita menjadi sosok perempuan yang lemah lembut, tetapi kuat dan berdaya.
Atmosfer positif dari buku ini pun mampu membangkitkan semangat dan warna baru bagi perempuan-perempuan masa kini agar lebih bahagia menjadi diri sendiri dengan bermacam peran yang dimainkan.

1 Komentar
Bagus ulasannya
BalasHapus