Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Novel Remaja yang Mengedukasi Semua Generasi

 


Judul Buku: Begitu Saja Kok Repot 

Penulis: Umi Kulsum 

Penyelia/Penyelaras: Supriyanto, Helga Kurnia 

Ilustrator: Aji Mei Supiyanto 

Editor Naskah: Taufik Saptoto Rohadi, Adi Setiawan Tri Wahyudi, Emira Novitriani Yusuf

Editor Visual: M. Risal Abdi 

Desainer: Kiata Alma Seta 

Penerbit: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Dikeluarkan Oleh: Pusat Pembukuan

Kompleks Kemendikbutristek Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 

https://buku.kemendikbud.go.id 

Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2023 

ISBN: 978-623-118-032-2

Pengulas: Nani Harpanti, S.Pt., Anggota FLP Mojokerto 


     Buku ini disiapkan oleh pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata. Mengambil setting di daerah Cukir, tempat Gus Dur tumbuh dan dimakamkan. Tokoh dalam novel ini bertumbuh dengan kepribadian dan semua kisahnya. 

     Setiap anak bangsa berhak untuk mendapat pendidikan yang layak dan berkelanjutan. Demikian juga dengan Maul dan kawan-kawannya, tokoh yang diciptakan penulis. Ia seorang pelajar kelas XI sebuah SMK negeri yang berkeinginan masuk perguruan tinggi melalui jalur ketua OSIS. 

     Tempaan-tempaan masalah yang dihadapi selama proses menuju cita-citanya menjadikan mereka belajar memiliki kematangan berpikir dan bertindak secara bijaksana. 

       Maul belajar dari pengalaman. 

"Maul hafal ini akun Bu Far. Rasa bangga dalam dada Maul sedikit membuncah. Gus Dur dikenal sebagai sosok yang tak pernah lelah berpikir. Dia juga rajin menuangkan pemikirannya dalam tulisan. Proses berpikir dan menulis terus dilakukan hingga akhir hayatnya." (Halaman 25)

     "Maul merasa takjub. Seharian ini, banyak kejadian muncul. Ada masalah, ada pertolongan. Ada kesulitan, berikutnya ada kemudahan. Begitulah silih berganti. Seolah hidup memang harus ada masalah, supaya kesenangan mengikuti kemudian." (Halaman 192)

     Maul tercekat mendengar cerita panjang Tante Riza. Tante begitu sayang! Begitu kasih! Selama ini, Maul mendengar kisah anak asuh atau anak angkat yang mendapat perlakuan buruk. Riza sungguh beruntung diasuh tante yang begitu baik.

     "Kejadian bertubi-tubi beberapa hari ini membuatnya lelah, juga marah. Impiannya untuk menjadi ketua OSIS terancam pupus. Berita hari ini melengkapi semua drama sekian hari. Hancur nama, lebur peluang." (Halaman 286)

     "Maul sudah membuktikan kebenaran petuah Gus Dur ini di dalam dirinya. Maul bisa berjuang bersama teman-teman agar sekolah terhindar dari perpecahan hanya karena pemilihan ketua OSIS. Ke depan, Maul akan berusaha menjalani semua proses dengan pikiran lebih terbuka, lebih jernih. Semudah itukah? Tentu saja tidak." (Halaman 306)

    Penggalan-penggalan tentang kisah Maul sebagai pembuktian bahwa buku ini patut untuk dijadikan bahan belajar bagi generasi muda dan tua. Buku yang mengedukasi kita dalam menyikapi permasalahan kehidupan.

Posting Komentar

1 Komentar